Thursday, 19 January 2012

Network - THIS is madness!

******************************************************* 

Untuk menyimpulkan segalanya sebelum menjadi terlalu rumit, film ini adalah sebuah karya-besar, sebuah masterpiece lainnya dari film-film Lumet yang ada. Sejujurnya saya masih belum terlalu mengerti mengapa Lumet selalu membuat masterpiece. Style dia begitu halus, kasat-mata, namun kesan itu pasti menempel dalam diri penonton bahwa film yang baru saja disaksikan adalah sebuah film yang spesial.
William Holden as Max Schoemacher

Lumet selalu mengambil genre drama bagi filmnya. Namun drama yang ia ambil bukanlah drama-romantis yang berkutat antara seorang pria, dirinya, dan seorang (atau lebih) wanita. Drama Lumet adalah drama yang seru, actionnya drama, drama yang action ... bukan drama yang lembek, yang penuh air-mata. Drama Lumet adalah drama yang macho, yang keras.

Film Network bercerita tentang kegilaan para pekerja televisi yang hidup bersumbu-kan rating/share program mereka. Mereka hidup demi rating. Film mengambil sudut-pandang Max Schoemacher, yang diperankan William Holden, seorang veteran pekerja stasiun televisi bernama UBS. Max melihat dunia-televisi di sekelilingnya yang menggila. Ia menyaksikan teman-lamanya terbawa arus itu dan menjadi seorang karakter yang disebut juru-selamat, padahal yang ia lakukan hanyalah menyebarkan kegilaannya lewat saluran-TV yang disiarkan pada jutaan masyarakat. Ia juga melihat generasi penerusnya yang kelewat ambisius, bahkan terkesan tidak-manusiawi. Karakter Diana Christensen, yang diperankan Faye Dunaway, adalah seorang wanita 30-an yang hidup demi-rating-TV. Dalam salah satu adegan ketika ia akan bercinta dengan Max, Diana terus mengoceh tentang pekerjaannya, hingga ia naik tempat tidur dan mulai bercinta dengan Max. Diana mendesah tanda orgasme, namun mungkin ia mengalami itu bukan karena percintaannya pada Max, namun ambisinya pada tempat ia bekerja. Ia begitu gila bahkan ketika ia menawarkan suatu ide pada seorang kepala gerombolan teroris agar orang itu membuat acara baginya, kepala teroris tersebut menjawab, “What the f*ck you talking about?” Robert Duvall memerankan tokoh Frank Hackett yang obsesif. Ia adalah karakter penguasa diktator, semua perkataannya harus terlaksa tanpa kompromi. Wataknya kurang-lebih sewarna dengan Diana.
Diana Christensen during one of the scene where she realized she's unable to feel at all

Di samping performa Faye Dunaway, Robert Duvall, William Holden yang memukau, Peter Finch juga memainkan perannya sebagai Howard Beale dengan sempurna. Howard Beale seangkatan dengan Max. Namun perbedaannya Beale hanya memiliki karirnya di dunia pertelevisian, sedangkan Max memiliki keluarga. Karena itu, ketika ia tertekan karena program TV yang ia bawakan selalu mendapatkan share yang buruk dan akhirnya ia dipecat, ia kehilangan segalanya. Pada minggu-minggu terakhirnya di stasiun TV, ia berkata di depan publik bahwa ia akan menembak dirinya 2 minggu dari waktu siaran itu! Seluruh kru stasiun TV panik! Dalam beberapa saat, gedung stasiun TV tersebut dipadati wartawan yang memenuhi pintu-keluar gedung tersebut. Namun Diana melihat potensi dari kegilaan Beale. Maka Diana membuat suatu program yang mengekspos kegilaan Beale. Pada episode awal program tersebut, tak ada yang memperhatikan acara tersebut. Beale semakin frustrasi. Begitu frustrasi hingga suatu malam ia merasa telah mendapat pencerahan. Esok harinya ia datang dan menggila di depan kamera. Kata-katanya yang terkenal adalah, “I’m mad as hell! And I won’t take it anymore!” Lalu dia mulai mengeluh tentang dunia yang penuh dengan kebusukan.

Peter Finch plays Howard Beale who's actually mad.
Oke, itu sekilas cerita tentang Howard Beale. Yang membuat saya menulis paragraf khusus baginya adalah akting kegilaannya yang begitu memukau bagi saya. Dari sorotan matanya, seperti halnya kita bisa melihat emosi-liar Dix Steele dalam In a Lonely Place-nya Nicholas Ray, kita melihat mata orang yang tidak-waras, yang berbahaya, yang...pokoknya anda tidak akan mau menatap mata Howard Beale ketika ia menggila. Ada banyak adegan dimana Beale yang berorasi di depan penontonnya mengajak mereka untuk memberontak pada situasi sosial saat itu, dan adegan-adegan itu begitu membuat saya terenyuh. Dia begitu bersemangat dan pandai berkata-kata, sehingga wajar bila ia memiliki pengikut, namun jelas ia bukanlah orang yang waras! Dan lebih gila lagi adalah ia memiliki pengikut.
Robert Duvall as Frank Hackett.

Film ini juga mengungkit tentang ketidak-matangan generasi-muda pada saat itu, betapa berbedanya pandangan mereka mengenai hidup. Semua penonton acara Howard Beale adalah anak-anak muda. Semua orang yang menjadi pengikut Beale menontonnya dari rumah juga adalah generasi-muda. Dalam salah-satu adegan William Holden dengan istrinya, William berkata mengenai generasi-muda saat itu adalah generasi yang belajar tentang kehidupan dari Bugs Bunny (karakter kartun TV). Generasi-muda digambarkan, dengan mudahnya mereka terbawa hasutan Beale untuk menolak kesulitan hidup, sebagai generasi yang tidak mau menerima kenyataan bahwa ada kesusahan dibalik sisi-mata koin kesenangan. William dan istrinya menjadi contoh-ideal generasi mereka yang dalam film ini digambarkan, kecuali Beale, sebagai pasangan yang dewasa, yang memepertahankan hubungan mereka meskipun Max secara terang-terangan mengatakan bahwa dirinya terlibah hubungan-khusus dengan seorang wanita-muda, Diana. Sedangkan ketika William mulai pindah ke tempat-tinggal Diana, hubungan tersebut begitu rapuh, dan dengan singkat William Holden pergi dari rumah tersebut.

"What the fuck you talkin' about?"

Ironi dari film adalah cara-pandang para pekerja stasiun TV yang hanya memikirkan share/rating, namun sangking gilanya, mereka sendiri–pun menjadi berita, atau mereka membuat berita dengan cara mereka menjalankan bisnis. Pada akhir film, para petinggi stasiun TV sedang berembuk untuk membunuh Howard Beale karena acaranya ‘membunuh’ stasiun-TV tersebut namun pemilik stasiun TV tidak mau menarik Beale dari program. Suatu saat, ketika sedang on-air, 2 orang teroris menembak Beale ketika ia membawakan acaranya. Namun kematiannya digambarkan seolah hanyalah sebuah acara TV.

Maafkan saya atas pembahasan filmnya yang cetek. Banyak hal yang bisa diperdalam dari film ini, bahkan mungkin layak dibahas adegan-per-adegan, namun tidak kali ini, mungkin lain kali atau ketika ada yang merequest, dengan bantuan yang me-request tentunyaJ Sebagai kata penutup, film ini luar-biasa! (“I say goddamn!! Goddamn!!”, says Mia.)


Judul: Network|Tahun-rilis: 1976|Produser: Howard Gottfried, Fred Caruso|Sutradara: Sidney Lumet|Penulis-skenario: Paddy Chayefsky|Pemain: Faye Dunaway, William Holden, Peter Finch, Robert Duvall|Sinematografer: Owen Roizman|Durasi: 121 menit

*******************************************************

No comments:

Post a Comment