Judul: Saboteur|Tahun-rilis: 1942|Produser: Frank Lloyd|Sutradara: Alfred Hitchcock|Penulis-skenario: Peter Viertel, Joan Harrison, Dorothy Parker|Sinematografer: Joseph Valentine|Pemain: Robert Cummings, Priscilla Lane|Durasi: 108 menit
Saboteur adalah sebuah cerita petualangan, sejenis dengan film Hitchcock lainnya seperti The Foreign Correspondent atau North by Northwest. Film ini bercerita tentang Barry Kane, diperankan oleh Robert Cummings, yang dituduh telah melakukan suatu pembunuhan yang tidak ia lakukan. Barry lari dari kejaran polisi, melakukan petualangannya untuk menangkap pembunuh sebenarnya. Yang membuat film ini menarik adalah performa Robert Cummings dan adegan-adegan dalam film ini yang seru.
Robert Cummings sebagai Barry Kane |
final-scene di puncak Patung Liberty |
Dalam petualangannya, Robert bertemu bermacam-macam orang, ada pria-tua yang buta, ada seorang supir-truk, dan ada kelompok sirkus. Dari mereka semua ada yang mau menolong Robert, namun ada juga yang menolak. Misalkan pria-buta yang ia temui tinggal di sebuah rumah-kayu di tengah hutan. Meskipun Robert tidak mengatakan yang sesungguhnya bahwa ia adalah buronan polisi, pria tersebut tahu, dan ia tetap tidak mengadukan Robert kepada polisi karena ia merasa bahwa Robert bukanlah pelaku kejahatan yang sesungguhnya. Atau supir-truk yang menolongnya ketika ia melompat dari jembatan untuk melarikan diri dari polisi.
Hitchcock juga menyentuh masalah yang populer pada saat itu, mengenai konfrontasi demokrasi dan fasisme. Film ini dirilis pada tahun 1942, setahun sebelum PD II berakhir, dan mulai shooting, menurut Wikipedia.org, hanya beberapa bulan setelah penyerangan Jepang di pelabuhan Pearl, Hawaii. Demokrasi dengan semboyannya people’s power begitu dipuja di film ini, sedangkan kediktatoran, menjadi tokoh-jahat. Karena itu dalam petualangannya, ketika Robert bertemu dengan masyarakat awam Amerika, cerita begitu memihak mereka, seolah dalam adegan tersebut, orang-orang awam tersebut mengambil alih adegan untuk sesaat, karena penonton tersenyum betapa terpujinya tindakan mereka. Dan ketika ada orang yang menolak untuk membantu pelarian Robert, seperti yang dilakukan pria bertubuh pendek dalam adegan pertemuan Robert dengan sebuah kelompok sirkus, kepala kelompok tersebut langsung berkata dingin, “Fascist!” Otak-kriminal dalam film ini juga adalah orang-kaya yang memiliki kedudukan tinggi, yang berdasarkan sejarah manusia dari dulu sampai sekarang, selalu menjadi musuh (atau dimusuhi) oleh rakyat-awam (atau masyarakat pada umumnya). Film ini memberikan kesan betapa hangat dan terbukanya tangan rakyat sebuah negara demokrasi.
Namun dalam menonton film ini kita tidak perlu banyak berpikir mengenai ideologi negara barat atau timur, dan sebagainya. Hitchcock selalu memprioritaskan penontonnya dengan memberikan film yang menghibur. Film ini seperti versi-pelopor film aksi jaman sekarang seperti Mission Impossible, dimana kita disuguhkan adegan-adegan menegangkan dari awal hingga akhir film. Pengalaman yang menyenangkan menyaksikan film ini.
No comments:
Post a Comment