Judul: Captain Blood
Tahun-rilis: 1935
Produser: Harry Joe Brown, Gordon Hollingshead
Sutradara: Michael Curtiz
Sinematografer: Ernest Haller, Hal Mohr
Editor: George Amy
Pemain: Errol Flynn, Olivia de Havilland
Genre: Swashbuckling
Durasi: 119 menit
Senang menonton Captain Blood. Film garapan Michael Curtiz
yang dirilis pada tahun 1935 ini menyajikan petualangan seorang bajak-laut yang
seru mengarungi samudra.
Bercerita tentang Peter Blood, seorang dokter yang dituduh
membantu pemberontak kerajaan Inggris dan akhirnya dijual sebagai budak.
Filmnya bercerita tentang petualangan dia keluar dari perbudakan itu hingga
menjadi bajak-laut, dan akhirnya kembali mendapatkan status terhormatnya dengan menjadi seorang mentri Kerajaan
Inggris.
Dari segi casting filmnya memang sangat bagus. Lepas dari
dua tokoh utama yang ada, Errol Flynn dan Olivia de Havilland, castingnya juga
sangat baik untuk pemeran kru bajak-laut dan pemeran pembantu lainnya.
Omong-omong tentang Olivia de Havilland, sepertinya saya pernah melihat
wajahnya dalam film Gone with the Wind. Terakhir saya melihatnya pada
credit-title di film The Swarm-nya Irwin Allen. Di sana ia memerankan seorang
wanita tua (filmnya dirilis tahun 1974) penjual bunga. Memang sungguh berbeda
antara ketika ia tua dan muda, pada film hitam-putih dan warna. Errol Flynn
buat saya memberikan atmosfir ceria yang nakal mirip yang pernah saya lihat di
film Adventure of Robin Hood.
Olivia de Havilland plays Ms. Bishop, who has a bit of interest to Blood since the first time they met |
Pengambilan gambarnya unik. Karena ketika setting mengambil
tempat di atas kapal, (kesan) gerakan mengayun kapal coba dibuat oleh para
filmmakernya dengan cara track-in dan track-out terus menerus mengikut jalannya
dialog antar karakter. Menurut saya pribadi hasilnya kurang efektif dan malahan
memberikan rasa dramatis yang tidak terarah. Namun dari segi eksperimen, hal
ini patut diacungi jempol. Kira-kira setipe dengan cara Godard mengambil gambar
percakapan Anna Karina dengan seorang pria di sebuah cafe di film Vivre sa Vie
dimana kameranya terus bergerak mengayun ke kanan-kiri. Bedanya dengan film
Captain Blood adalah gerakan ayunan kamera di film ini adalah depan-belakang.
Filmnya sungguh menghibur. Kalau pusing dengan subtitle atau
bingung bila menonton tanpa subs, film ini tidak masalah disaksikan tanpanya. Saya
sendiri menonton tanpa subs dan dengan volume suara yang sangat rendah karena
bapak saya yang merasa terganggu bila suaranya terlalu keras, dan tetap sangat
menikmatinya.
No comments:
Post a Comment