Tuesday, 5 June 2012

The Big Parade (1925)


Judul: The Big Parade
Tahun-rilis: 1925
Produser: Irving Thalberg
Sutradara: King Vidor
Penulis: Harry Behn, Laurence Stallings (novel)
Sinematografer: John Arnold, Charles Van Enger
Editor: Hugh Wynn
Pemain: John Gilbert, Renee Adoree, Robert Ober, Tom O’Brien, Karl Dane
Genre: Drama-War
Durasi: 141 menit

Saya mendengar nama King Vidor pertama kali dari film A Personal Journey with Martin Scorsese through American Movies. Ketika itu, Martin Scorsese sebagai host, beberapa kali menyinggung film yang penting bagi dirinya, Duel in the Sun, yang disutradarai oleh King Vidor. Ini adalah film King Vidor pertama yang saya saksikan, dan saya sangat senang dengan filmnya.

Sebuah film-bisu keluaran tahun 1925 (film suara pertama, All That Jazz, keluar tahun 1928), The Big Parade bercerita tentang seorang pemuda kaya yang ikut berperang di PD I. Dalam perjalanannya, ia bertemu teman karib seperjuangan dan seorang kekasih. Di akhir cerita, (sori nih spoiler, tapi gw rasa meski tahu ceritanya, akan sedikit sekali mengurangi keasyikan menyaksikan filmnya), sahabat karibnya mati, dan ia kehilangan satu kakinya. Kekasih yang dulunya direncanakan akan dinikahkan dengan pemuda itu, telah meninggalkannya. Namun ia sendiri juga sudah berpindah hati ke gadis yang ia temui ketika dalam peperangan. Setelah perang berakhir, ia mencari gadis tersebut dan cinta merekapun dipersatukan kembali.

The first time when James Apperson's(John Gilbert) eyes found Melisande (Renee Adoree), from inside a beer barrel

Di samping pesan moral yang ada, filmnya sendiri sangat menarik. Filmnya memiliki drama(tragedi dan romantis), memiliki suspense dan action dari adegan perangnya, dan juga humor yang, buat selera saya pribadi, sangat menghibur sehingga filmnya serasa hidup/ceria.

Three war-mate-- (from the front) Slim, James, and Bull

Drama romantis dan jenaka diberikan pada awal film sehingga kita bisa jatuh cinta pada tokoh-tokoh yang ada, pemuda kaya dan dua orang temannya yang jenaka, seorang gendut bernama Bull, dan seorang yang tinggi-kurus bernama Slim.

Kitapun juga akan tersenyum menyaksikan humor yang ada dari hubungan pemuda-kaya dengan gadis lokal ketika kelompok si pemuda singgah di sebuah desa di Perancis. Perbedaan bahasa tidak menjadi penghalang hubungan keduanya, malahan menjadi unsur humor dari adegan mereka.

The scene where James and Melisande met. Kind of funny beside the language-barrier, James' face stayed very close to Melisande all the time. Has strong romantic and comedy flavors in it.

Dari adegan perang, kita disajikan suspense dan action. Adegan yang pasti tidak akan terlupakan adalah ketika pasukan pemuda tersebut maju menyerang barikade pertahanan Jerman. Sementara peluru terus berdesing menyerang pasukan pemuda itu (pasukan Amerika), mereka terus maju menerobos pertahanan Jerman, sementara pemuda kaya dan kedua temannya terus maju, teman-teman di kanan-kirinya berjatuhan satu persatu menjadi korban senapan-mesin dan sniper Jerman.

One of the best shot, when a German airplane attacked allied-soldier. I also love the music on this scene.

Dari aspek scoring, mungkin orang bisa melihat pengaruh scoring film ini pada salah satu masterpiece Francis Coppola, Apocalypse Now, terutama adegan penyerangan helikopter yang diiringi musik klasik Wagner.
Banyak sekali hal-hal kecil yang tidak saya bahas di tulisan ini (mungkin lain kali). Kalau ada tugas membahas film-bisu dan mencari judul film-bisu yang tidak membosankan, saya boleh saran film ini (atau bisa juga Paid to Love-nya Howard Hawks, dua-duanya bagus).


Tambahan:
Casting film ini menurut gw melakukan tugas yang sangat baik dengan pilihannya yang jatuh pada John Gilbert, Karl Dane, dan Tom O’Brien untuk memerankan tiga sahabat dalam film. Ketiganya menurut saya memiliki chemistry penampilan yang sangat baik dan menarik. Pengarahan karakterisasi ketiganya menambah chemistry ketiganya menjadi semakin menarik. Pemilihan Renee Adoree sebagai kekasih tokoh-utama juga menurut saya sangat baik dari segi penampilan maupun performa.

No comments:

Post a Comment