Judul: The Moon is Blue
Tahun-rilis: 1953
Produser: Otto Preminger
Sutradara: Otto Preminger
Penulis-skenario: F. Hugh Herbert
Sinematografer: Ernest Laszlo
Pemain: William Holden, Davind Niven, Maggie McNamara
Genre: Comedy
Durasi: 99 menit
Katanya film ini adalah film komedi, namun saya tidak merasa
filmnya lucu sama sekali. Pengarahan karakternya memang sangat baik dilakukan
oleh sang sutradara Otto Preminger, dari segi bentuknya pun filmnya oke. Namun
saya terganggu dengan karakterisasi karakter yang ada pada film.
Bercerita tentang kisah cinta dua pasangan yang baru saja
bertemu, Patty Oneill dan Donald Gresham. Patty Oneill adalah karakter yang
unik, selalu bertanya mengenai segala hal. Donald menganggap sifat tersebut
menarik dan tanpa sadar semakin jatuh cinta padanya. Film-time nya hanya
semalam ketika mereka mengobrol di apartemen Donald. Disanalah segala dramanya
terjadi, dimana muncul juga tokoh Cinthya dan ayahnya, Slater.
Yang mengganggu saya adalah karakter Patty Oneill yang dibalik
keluguannya, saya merasa ia seperti sebuah ‘boneka’ dibawah kuasa hipnotis;
hipnotis yang mensugesti, “no sex, kiss yes”. Dia menanggapi segala halnya
dengan dingin, menyatakan prinsipnya dengan dingin. Slogannya adalah
“Affection, but no passion.” Dia hanya menerima ciuman, namun tidak bersetubuh,
dan dengan tanpa peningkatan adrenalin bisa memberikan ciuman pada pria yang
sebenarnya masih bisa dianggap orang-asing (Donald dan David) karena baru saja
ia temui. Hal baik yang bisa saya lihat pada karakter ini hanyalah bahwa ia
tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, dan ia tidak akan bersetubuh
dengan pria manapun sebelum nikah. Namun...
Dua prinsip yang ia nyatakan pada awal film, yaitu tidak
minum dan merokok karena ia anggap “...so high-school...” ia langgar sendiri.
Tentu saja saya berasumsi Patty akan melanggar prinsipnya terakhir juga, no sex before marriage, meskipun tidak
diperlihatkan pada film.
Karakter kedua yang sangat mengganggu saya adalah David
Slater. David Slater adalah seorang penyembah setan (Satanik), terbukti dari
gestur tangan yang ia buat ketika ia membuat sumpah. David Slater juga, dibalik
sikapnya yang ‘lucu’ dan easy-going (juga
nakal), terus menggoda Patty untuk melakukan dosa. Di bagian akhir film David
sendiri berkata pada Patty, “You wanna come with me? If you really plan to
embark on a life of sin...” David jelas adalah seorang sinners, pendosa. Di segmen yang sama David juga beberapa kali
mengatakan ceramah menyesatkan-nya pada Patty.
Donald, meskipun di film digambarkan cukup netral, yakni
sebagai korban yang terus menderita, juga kemungkinan besar bukan orang
baik-baik. Pertama, ia memiliki hubungan romantis dengan Cinthya dan hubungan
yang sangat akrab dengan Slater. Di film juga dibuka bahwa uang $600 yang
diberikan David pada Patty adalah hasil perjudian keduanya beberapa minggu
lalu. Hubungan baik dengan seorang penyembah-setan mensugesti, bagi saya,
adanya hubungan yang lebih dalam di antara keduanya.
Selain itu mengenai hubungannya dengan Cinthya, bukankah
mereka masih memiliki hubungan cinta? Meskipun di film diperilhatkan dinginnya
hubungan mereka, hal itu terjadi hanya karena suatu hal pada malam sebelumnya;
dengan kata lain hanya percek-cokkan kecil. Hanya karena hal sepele, masa’
Donald langsung beralih pada Patty? Apakah semudah itu?
hi kinoir aku suka sekali dengan gaya me reviewmu.. keep spiritt!
ReplyDeletetuker link yuk
moan.nlcinema.blogspot.com
makasih:)
ReplyDeleteOke, nanti saya list