Saturday, 7 July 2012

The Moon is Blue (1953)


Judul: The Moon is Blue
Tahun-rilis: 1953
Produser: Otto Preminger
Sutradara: Otto Preminger
Penulis-skenario: F. Hugh Herbert
Sinematografer: Ernest Laszlo
Pemain: William Holden, Davind Niven, Maggie McNamara
Genre: Comedy
Durasi: 99 menit

Katanya film ini adalah film komedi, namun saya tidak merasa filmnya lucu sama sekali. Pengarahan karakternya memang sangat baik dilakukan oleh sang sutradara Otto Preminger, dari segi bentuknya pun filmnya oke. Namun saya terganggu dengan karakterisasi karakter yang ada pada film.

Bercerita tentang kisah cinta dua pasangan yang baru saja bertemu, Patty Oneill dan Donald Gresham. Patty Oneill adalah karakter yang unik, selalu bertanya mengenai segala hal. Donald menganggap sifat tersebut menarik dan tanpa sadar semakin jatuh cinta padanya. Film-time nya hanya semalam ketika mereka mengobrol di apartemen Donald. Disanalah segala dramanya terjadi, dimana muncul juga tokoh Cinthya dan ayahnya, Slater.

'Innocent' Patty Oneill

Yang mengganggu saya adalah karakter Patty Oneill yang dibalik keluguannya, saya merasa ia seperti sebuah ‘boneka’ dibawah kuasa hipnotis; hipnotis yang mensugesti, “no sex, kiss yes”. Dia menanggapi segala halnya dengan dingin, menyatakan prinsipnya dengan dingin. Slogannya adalah “Affection, but no passion.” Dia hanya menerima ciuman, namun tidak bersetubuh, dan dengan tanpa peningkatan adrenalin bisa memberikan ciuman pada pria yang sebenarnya masih bisa dianggap orang-asing (Donald dan David) karena baru saja ia temui. Hal baik yang bisa saya lihat pada karakter ini hanyalah bahwa ia tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, dan ia tidak akan bersetubuh dengan pria manapun sebelum nikah. Namun...

Dua prinsip yang ia nyatakan pada awal film, yaitu tidak minum dan merokok karena ia anggap “...so high-school...” ia langgar sendiri. Tentu saja saya berasumsi Patty akan melanggar prinsipnya terakhir juga, no sex before marriage, meskipun tidak diperlihatkan pada film.

The moment when Patty goes all the way with alcohol and cigarette

Karakter kedua yang sangat mengganggu saya adalah David Slater. David Slater adalah seorang penyembah setan (Satanik), terbukti dari gestur tangan yang ia buat ketika ia membuat sumpah. David Slater juga, dibalik sikapnya yang ‘lucu’ dan easy-going (juga nakal), terus menggoda Patty untuk melakukan dosa. Di bagian akhir film David sendiri berkata pada Patty, “You wanna come with me? If you really plan to embark on a life of sin...” David jelas adalah seorang sinners, pendosa. Di segmen yang sama David juga beberapa kali mengatakan ceramah menyesatkan-nya pada Patty.

David Slater's hand signal

Donald, meskipun di film digambarkan cukup netral, yakni sebagai korban yang terus menderita, juga kemungkinan besar bukan orang baik-baik. Pertama, ia memiliki hubungan romantis dengan Cinthya dan hubungan yang sangat akrab dengan Slater. Di film juga dibuka bahwa uang $600 yang diberikan David pada Patty adalah hasil perjudian keduanya beberapa minggu lalu. Hubungan baik dengan seorang penyembah-setan mensugesti, bagi saya, adanya hubungan yang lebih dalam di antara keduanya.

Selain itu mengenai hubungannya dengan Cinthya, bukankah mereka masih memiliki hubungan cinta? Meskipun di film diperilhatkan dinginnya hubungan mereka, hal itu terjadi hanya karena suatu hal pada malam sebelumnya; dengan kata lain hanya percek-cokkan kecil. Hanya karena hal sepele, masa’ Donald langsung beralih pada Patty? Apakah semudah itu?

2 comments:

  1. hi kinoir aku suka sekali dengan gaya me reviewmu.. keep spiritt!

    tuker link yuk
    moan.nlcinema.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. makasih:)
    Oke, nanti saya list

    ReplyDelete