Judul: Rancho Notorious
Tahun-rilis: 1952
Produser: Howard Welsch
Sutradara: Fritz Lang
Penulis: Silvia Richards, Daniel Taradash
Pemain: Arthur Kennedy, Mel Ferrer, Marlene Dietrich
Genre: Western
Durasi: 89 menit
Terkadang saya merasa tidak adil; film yang menurut saya
lebih bagus, belum tentu dalam artikelnya akan saya bahas secara lebih
mendalam. Itu yang terjadi pada artikel ini, Rancho Notorious yang disutradarai
oleh maestro film era bisu Jerman, Fritz Lang. Filmnya bagus, hanya saja
setelah me-review artikel ini, saya merasa terlalu banyak menulis tentang
hal-hal yang tidak menarik untuk dibahas dari sudut penonton(tapi menarik untuk
disaksikan!).
Rancho Notorious, bercerita tentang petualangan seorang
gun-fighter, Vern Haskell (diperankan oleh Arthur Kennedy), menemukan orang
yang membunuh tunangannya. Ia menemukan bahwa pembunuh tunangannya bersembunyi
di sebuah tempat bernama Chuck-a-Luck. Pencariannya membawa dia, pertama-tama,
bertemu dengan kekasih pemilik dari tempat tersebut di penjara. Orang itu
bernama Frenchy Fairmont (diperankan Mel Ferrer). Mereka berdua berhasil kabur,
dan Frenchy membawa Vern ke Chuck-a-Luck. Pemilik Chuck-a-Luck adalah Altar
Keane (Marlene Dietrich). Ditempat tersebut dilarang untuk bertanya pada penghuninya
mengenai latar-belakang mereka sehingga menyulitkan pencarian Vern mengenai
siapa yang sebenarnya telah membunuh kekasihnya. Namun ia menemukan petunjuk
yang bisa mengarahkan ia pada orang tersebut, sebuah pin-bunga yang menempel di
gaun Altar. Vernpun mencoba mencari-tahu siapa yang memberikan pin-bunga
tersebut, yang pastinya adalah pembunuh dari calon istrinya yang telah mati.
Dari cerita, film ini sangat menarik. Beberapa kali saya kesulitan
menerka bagaimana Vern bisa menemukan orang yang ia cari (bahkan menerka saja
sulit karena terlalu banyak kemungkinan). Tentu saja kita tahu bahwa Vern pasti
akan menemukan orang tersebut, tapi bagaimana caranya. Vern mendapatkan
informasi tersebut dengan cara mendekati Altar. Menurut saya pribadi
penagarahan Fritz Lang luar-biasa di titik itu sehingga kita tidak merasa ada
perubahan yang janggal dari perlakuan Altar pada Vern (karena struktur dan
babak plotnya pun sangat baik).
Adegannya pun seru. Bukan adegan tembak-tembakannya, namun
suspense, ketegangan, yang dihasilkan dari adegannya. Misalkan, upaya pendekatan-romantis
yang dilakukan Vern pada Altar, disaat Frenchy, yang merupakan kekasih Altar,
hampir menangkap basah mereka. Atau adegan ketika akhirnya Vern menantang
pembunuh calon istrinya, namun pembunuh itu menolak untuk mengangkat senjata,
padahal Vern tak mau membunuh (orang yang tidak melawan atau bertangan-kosong),
ia mau duel. Disaat momen memanas, Vern mendekati pembunuh itu, lalu mulai
menampar orang itu, dan saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi, tiba-tiba
sheriff datang memotong ketegangan situasi. Adegannya luar-biasa!
Bentuknya sendiri menurut saya unik. Film ini menceritakan
ceritanya seolah ceritanya adalah sebuah lagu legenda, tentang seorang cowboy yang ingin membalas-dendam.
Lagunya sendiri sangat bagus, yang putar sedari awal ketika film menayangkan credit-title-nya. Lagu kembali
dilantunkan pada waktu-waktu transisi babak di film.
Castingnya menurut saya pribadi sangat baik. Pemeran kekasih
Vern yang dibunuh cantik, terlalu cantik untuk mati pada sebuah film. Namun
saya kurang suka visual ketika diperlihatkan mayat dari wanita ini; disamping
kurang meyakinkannya bahwa wanita tersebut telah mati, bentuk-tangan wanita
tersebut, yang seolah sedang memegang bola, menurut saya sungguh aneh, terlalu
menyeramkan. Terlalu berbeda dengan penampilan wanita tersebut dari wajah ke
badannya.
Saya juga suka tone warnanya, yang sepertinya menyerupai
tone Spaghetti Western-nya Sergio Leone, memberikan kesan kering dan keras,
seperti batu di gunung kapur dalam cuaca yang terik.
No comments:
Post a Comment