Tuesday, 12 June 2012

Rancho Notorious (1952)


Judul: Rancho Notorious
Tahun-rilis: 1952
Produser: Howard Welsch
Sutradara: Fritz Lang
Penulis: Silvia Richards, Daniel Taradash
Pemain: Arthur Kennedy, Mel Ferrer, Marlene Dietrich
Genre: Western
Durasi: 89 menit

Terkadang saya merasa tidak adil; film yang menurut saya lebih bagus, belum tentu dalam artikelnya akan saya bahas secara lebih mendalam. Itu yang terjadi pada artikel ini, Rancho Notorious yang disutradarai oleh maestro film era bisu Jerman, Fritz Lang. Filmnya bagus, hanya saja setelah me-review artikel ini, saya merasa terlalu banyak menulis tentang hal-hal yang tidak menarik untuk dibahas dari sudut penonton(tapi menarik untuk disaksikan!).

Rancho Notorious, bercerita tentang petualangan seorang gun-fighter, Vern Haskell (diperankan oleh Arthur Kennedy), menemukan orang yang membunuh tunangannya. Ia menemukan bahwa pembunuh tunangannya bersembunyi di sebuah tempat bernama Chuck-a-Luck. Pencariannya membawa dia, pertama-tama, bertemu dengan kekasih pemilik dari tempat tersebut di penjara. Orang itu bernama Frenchy Fairmont (diperankan Mel Ferrer). Mereka berdua berhasil kabur, dan Frenchy membawa Vern ke Chuck-a-Luck. Pemilik Chuck-a-Luck adalah Altar Keane (Marlene Dietrich). Ditempat tersebut dilarang untuk bertanya pada penghuninya mengenai latar-belakang mereka sehingga menyulitkan pencarian Vern mengenai siapa yang sebenarnya telah membunuh kekasihnya. Namun ia menemukan petunjuk yang bisa mengarahkan ia pada orang tersebut, sebuah pin-bunga yang menempel di gaun Altar. Vernpun mencoba mencari-tahu siapa yang memberikan pin-bunga tersebut, yang pastinya adalah pembunuh dari calon istrinya yang telah mati.

Marlene Dietrich plays Alter Keane, the owner of a bandit's hideout called Chuck-a-Luck

Dari cerita, film ini sangat menarik. Beberapa kali saya kesulitan menerka bagaimana Vern bisa menemukan orang yang ia cari (bahkan menerka saja sulit karena terlalu banyak kemungkinan). Tentu saja kita tahu bahwa Vern pasti akan menemukan orang tersebut, tapi bagaimana caranya. Vern mendapatkan informasi tersebut dengan cara mendekati Altar. Menurut saya pribadi penagarahan Fritz Lang luar-biasa di titik itu sehingga kita tidak merasa ada perubahan yang janggal dari perlakuan Altar pada Vern (karena struktur dan babak plotnya pun sangat baik). 

Adegannya pun seru. Bukan adegan tembak-tembakannya, namun suspense, ketegangan, yang dihasilkan dari adegannya. Misalkan, upaya pendekatan-romantis yang dilakukan Vern pada Altar, disaat Frenchy, yang merupakan kekasih Altar, hampir menangkap basah mereka. Atau adegan ketika akhirnya Vern menantang pembunuh calon istrinya, namun pembunuh itu menolak untuk mengangkat senjata, padahal Vern tak mau membunuh (orang yang tidak melawan atau bertangan-kosong), ia mau duel. Disaat momen memanas, Vern mendekati pembunuh itu, lalu mulai menampar orang itu, dan saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi, tiba-tiba sheriff datang memotong ketegangan situasi. Adegannya luar-biasa!

Suspenseful moment when Vern confront the killer of his lover

Bentuknya sendiri menurut saya unik. Film ini menceritakan ceritanya seolah ceritanya adalah sebuah lagu legenda, tentang seorang cowboy yang ingin membalas-dendam. Lagunya sendiri sangat bagus, yang putar sedari awal ketika film menayangkan credit-title-nya. Lagu kembali dilantunkan pada waktu-waktu transisi babak di film.

Vern and Frenchy rode together while the Chuck-a-Luck music playing on the background

Castingnya menurut saya pribadi sangat baik. Pemeran kekasih Vern yang dibunuh cantik, terlalu cantik untuk mati pada sebuah film. Namun saya kurang suka visual ketika diperlihatkan mayat dari wanita ini; disamping kurang meyakinkannya bahwa wanita tersebut telah mati, bentuk-tangan wanita tersebut, yang seolah sedang memegang bola, menurut saya sungguh aneh, terlalu menyeramkan. Terlalu berbeda dengan penampilan wanita tersebut dari wajah ke badannya.

Vern and his lover before she was killed

Saya juga suka tone warnanya, yang sepertinya menyerupai tone Spaghetti Western-nya Sergio Leone, memberikan kesan kering dan keras, seperti batu di gunung kapur dalam cuaca yang terik.

No comments:

Post a Comment