Judul: The Ballad of Cable Hogue
Tahun-rilis: 1970
Produser: Gordon T. Dawson
Sutradara: Sam Peckinpah
Penulis-skenario: John Crawford,
Edmund Penney
Sinematografer: Lucien Ballard
Editor: Lou Lombardo, Frank
Santillo
Pemain: Jason Robard, Stella
Stevens, David Warner
Genre: Western-comedy
Durasi: 121 menit
2 – 3 hari ini adalah
hari-harinya Sam Peckinpah. Setelah menonton kembali Straw Dogs yang ada Dustin
Hoffman-nya, lalu menonton film Peckinpah lain berjudul Bring Me the Head of
Alfredo Garcia. Satu film begitu fresh
dan berkesan bagi saya, The Ballad of Cable Hogue.
Berbeda dengan film-film Peckinpah yang pernah saya tonton
(selain di atas ada lagi The Wild Bunch), film The Ballad of Cable Hogue
memiliki unsur komedi yang menonjol. Unsur Peckinpah yang biasanya ada terasa
dari gritty-setting yang digunakan
pada film, yakni di tengah gurun Amerika, dan karakter-karakter anak-anak yang
antipati pada penderitaan tokoh-utama. Karakter wanita juga menampilkan nudity.
Bercerita tentang Cable Hogue (diperankan oleh Jason
Robard), seorang miskin yang, setelah ditelantarkan dua orang partnernya di
tengah gurun, secara tidak sengaja menemukan sebuah mata-air. Ia menjadi kaya
karena penemuannya itu dan hidup bahagia. Pada akhir cerita, ia bertemu kembali
dengan dua mantan partnernya dan harus memilih, di saat kebenciannya sudah
memudar, apa yang akan ia lakukan pada mereka.
Pemeranan di film ini sangat baik. Jason Robard, David
Warner, Stella Stevens...Mereka berhasil menciptakan karakter yang menarik.
Personally, I think Hildy (played by Stella Stevens) is pretty sweet:) But she's not just that. |
Ceritanya juga solid. Pada awal film, Hogue dihadapkan sebuah pilihan untuk menembak dua partnernya atau tidak. Ia memutuskan untuk tidak menembak mereka hingga mereka berhasil merebut senapan dari tangannya dan berbalik memojokkon Hogue. Pada akhir film, Hogue kembali dihadapkan pilihan yang sama dan dengan orang yang sama pula. Dan ia kembali memilih untuk tidak memanfaatkan kesempatan menindas yang ia miliki. Untuk penjahat di film, Hogue dihina berkali-kali, “You yellow, Hogue?” karena Hogue tidak pernah menarik pelatuk senapannya ketika ia memiliki kesempatan. Namun penonton lebih tahu dari itu bahwa Hogue is so cool by doing what he does.
Hogue, when he had the chance to pull trigger on his 'partner' at the beginning of the film |
At the end of the film, he once again had the same situation. |
Namun yang paling ekstrem dari film ini adalah teknik
editing yang benar-benar berani dari Peckinpah. Bahkan teknik editing yang
tidak biasa ini digunakan untuk adegan klimaks film, dan tekniknya memang
berhasil.
This is the visual style for the opening. |
Ah, cukuplah!, saya membuat filmnya terasa membosankan dan kaku dengan tulisan saya. Pokoknya, filmnya memiliki kelucuan yang khas.
Oh ya, satu lagi. Ada cukup adegan yang berkesan bagi saya:
Hogue, Hildy, dan Rev.
Joshua duduk di meja makan, Hogue berkata pada Joshua bahwa ia harus membayar
makanan tersebut. Joshua menjawab bahwa Hildy tidak pernah membayar. Hogue
berkata bahwa hal itu dikarenakan Hildy juga tidak pernah meminta bayaran
padaku (Hildy berprofesi sebagai seorang pelacur di kota), dikatakan dengan
cara setengah-bercanda. Air muka Hildy berubah setelah mendengar perkataan
itu.
No comments:
Post a Comment