Judul: Johnny Guitar
Tahun-rilis: 1953
Produser: Herbert J. Yates
Sutradara: Nicholas Ray
Penulis-skenario: Ben Maddow, Philip Yordan, Roy Chanslor
(novel)
Sinematografer: Harry Stradling Sr.
Pemain: Joan Crawford, Sterling Hayden, Mercedes McCambridge
Genre: Western
Durasi: 110 menit
Film lain dari Nicholas Ray. Saya sendiri tidak banyak
menonton film karyanya, hanya Rebel without a Cause, karena itu saya tidak
dapat banyak membandingkannya dengan karyanya yang lain. Namun filmnya sendiri
bagi saya sangat bagus. Sepertinya filmnya cukup terkenal di masa lalu. Ibu
saya ingat filmnya, ketika salah seorang tokoh di film menyebut nama Johnny
Guitar.
Ketika mendengar nama Johnny Guitar, bayangan saya tokohnya
kurang-lebih seperti Johnny Suede-nya Tom di Cillo yang diperankan Brad Pitt,
cool, ganteng, mellow, muda; atau seperti tokoh-utama film El Mariachi-nya
Robert Rodriguez. Namun tokoh Johnny Guitar di film ini lebih terlihat seperti
John Wayne (ketika ia sudah berumur, pas memerankan Rio Bravo misalnya), dengan
tubuhnya yang tinggi dan sedikit agak gemuk, namun ditambahkan sebuah gitar
yang terus dibawa sang tokoh kemanapun ia pergi. John Logan nama aslinya,
diperankan Sterling Hayden.
Film sebenarnya bertemakan tentang sebuah cinta segi-empat.
Johnny Guitar menyukai Vienna (diperankan Joan Crawford), Vienna disukai
seseorang yang memiliki nama panggil Dancing Kid, Dancing Kid disukai seorang
wanita pendendam bernama Emma (Mercedes McCambridge).
Meskipun intinya adalah sebuah drama percintaan, namun
dikemas dengan sangat menarik , dalam bentuk bergenre western, sehingga ada juga adegan action. Suspense filmnya pun
sangat baik. Misalkan adegan ketika Vienna menunggu giliran untuk digantung
dipertengahan film. Tentu saja Vienna tidak akan mati karena dia adalah
tokoh-utama. Namun sebelum gilirannya, kita diperlihatkan seorang ‘boy’, anak
muda, yang juga akan digantung dan akhirnya mati, sehingga penonton tidak lagi
fokus pada dugaan mereka, namun masih terbayang-bayang adegan mengerikan
tersebut. Pada saat momennya tiba, tentu saja Johnny Guitar datang dan
menyelamatkan Vienna, namun pada saat itu, kita bukan merasa bahwa dugaan kita
benar atau salah, tapi merasa lega karena Vienna tidak bernasib sama seperti
anak-muda tersebut.
Cara membawakan ceritanya terbilang menarik memang
dibandingkan western pada masa itu.
Terlihat pengaruh film ini pada karya-karya Spaghetti-westernnya Sergio Leone,
dimana tokohnya (berlagak)tangguh. Banyak adegan ‘cool’ dan narsis di filmnya.
Misalkan cara Johnny Guitar memperkenalkan dirinya di layar untuk pertama kali—sangat
dramatis. Atau ekspresi wajah para pekerja bar yang ‘engga-biasa’ memperhatikan
setiap gerak-gerik Johnny Guitar dengan waspada seolah siap men-draw pistol; padahal kita(penonton) ga
tau ada urusan apa mereka ama Johnny Guitar. Atau adegan lain yang dua kali
saya lihat di film lainnya (For a Few Dollars More dan Butch Cassidy &
Sundance Kid) adalah ketika Johnny Guitar tiba-tiba masuk ke ruangan lalu
menembak pistol seorang pemuda hingga pistol tersebut jatuh, dan terus menembak
pistol tersebut hingga menjauh darinya.
Untuk karakterisasi saya rasa filmnya sangat apik
diciptakan. Misalkan, tokoh yang paling saya benci di film adalah tokoh Emma,
seorang wanita setengah-berumur yang dendam-kesumat dengan Vienna karena
cintanya yang tidak terbalas pada Dancing Kid. Dendamnya membuat ia begitu
kotor. Ia terus menuduh Vienna hal-hal yang penonton tau tidak Vienna lakukan.
Misalkan adegan ketika Emma, Sheriff, dan pasukannya mendatangi Vienna untuk
mencari gerombolan penjahat. Emma terus saja menuduh bahwa Vienna ikut terlibat
dalam perampokan bank yang dilakukan gerombolan tersebut. Yang mengesalkan
lagi, sang Sheriff seperti kehilangan pegangan mendengar hasutan Emma sehingga
saya merasa muak dan ingin menutup-mulut karakter Emma ini secepat mungkin.
Omongannya penuh dengan kebohongan dan kebencian.
Atau karakter lain yang disayangkan mati di akhir film
adalah Dancing Kid. Karakternya baik dari fisik maupun watak digambarkan
bukanlah seorang yang sepenuhnya jahat, karena ia akhirnya memutuskan untuk
merampok sebuah bank untuk lari dari tuduhan pembunuhan yang ia tidak lakukan,
malah lebih terasa seorang karakter yang baik. Di akhir film, kematiannya cukup
mengejutkan bagi saya dan sangat disayangkan.
Sekedar tambahan, Scorsese membahas film ini di dokumenternya
Personal Journey through American Movies dimana ia mengatakan pendapatnya
mengenai setting dan tone-warna di film ini, yang agak-agak merah-kecoklatan,
menggambarkan nuansa film yang seperti ‘neraka’.
No comments:
Post a Comment