Judul: I Confess
Tahun-rilis: 1953
Produser: Alfred Hitchcock
Sutradara: Alfred Hitchcock
Sinematografer: Robert Burks
Penata-artistik: Ted Haworth, John Beckman
Pemain: Montgomery Clift, Anne Baxter, Karl Malden, Brian
Aherne
Genre: Drama
Durasi: 95 menit
Demam Hitchcock kembali melanda saya! Barusan saya menonton
film yang berjudul I Confess, dibintangi oleh orang yang menurut saya pribadi
salah satu aktor paling karismatik pada masanya, Montgomery Clift. Menurut
saya, film ini adalah salah satu film terbaik Alfred Hitchcock.
great casting by the production team, great acting by Montgomery Clift, plays the main character, father Logan |
Bercerita tentang seorang pastur, father Logan, yang
memegang rahasia kunci suatu pembunuhan, namun ia tidak bisa memberikan
informasi tersebut pada polisi karena terikat ikrarnya sebagai seorang pastur
untuk tidak membocorkan confession
umatnya. Alih-alih dipanggil sebagai saksi, father Logan malahan dituduh
sebagai pelaku karena kesaksian beberapa orang akan sosok berjubah pastur yang
dipakai pelaku setelah ia melakukan pembunuhan.
Montgomery Clift, seorang method-actor, memerankan father
Logan dengan menawan. Meskipun Hitchcock ,kalau tidak salah, mengeluhkan
tentang cara bekerja method-actor yang kurang sesuai dengan cara kerjanya (yang
kalau engga salah berkata “to treat an actor as a cattle”), penampilan father
Logan di film ini sangat bagus. Tentu ini tidak lepas dari keputusan casting yang baik pula memutuskan
seorang Montgomery Clift untuk memainkan sang pastur. Selain pemeran father
Logan, saya juga suka dengan pemeran Keller, sang pelaku kejahatan sebenarnya
dan istrinya yang terlihat manis, tua, dan tak berdaya.
Ceritanya juga solid. Di tengah cerita di katakan bahwa
ternyata yang dibunuh oleh Keller adalah seorang pria yang berusaha mengancam
Ruth (diperankan Anne Baxter), bernama Villette. Keller sendiri membunuh karena
kasihan melihat istrinya yang terus mengalami tekanan ekonomi. Dua hal itu
membuat perasaan dua sisi penonton kepada Keller, dimana di satu sisi kita
merasakan kebencian karena Keller tidak mau mengaku sendiri bahwa ia adalah
pembunuhnya dan malahan menyudutkan posisi father Logan sebagai sang pembunuh
di mata polisi, di sisi lain kita diperlihatkan alasan sentimental tindakan
Keller, dan karena yang ia bunuh adalah seorang yang rasa-rasanya memiliki
karakter yang lebih busuk dari Keller sendiri, kita juga memiliki rasa simpati
pada Keller. Dua hal ini juga yang membuat last-confession
Keller di akhir cerita menutup segalanya dengan perasaan yang melegakan.
a recollection of two kids saying saw a silhouette of the murderer, thought to be a priest -- add a great suspense to the film |
Dari segi visual, film sering kali memperlihatkan koreografi
dan pengambilan gambar yang memperkuat kesan ‘menghindar’ antara Keller dan
father Logan. Misalkan adegan ketika Keller menunggu father Logan di depan
altar, namun father Logan berlalu begitu saja seolah mengacuhkan Keller.
Bukannya mengacuhkan, namun father Logan sendiri merasakan dillema di posisinya.
Sinematografi dieksekusi oleh partner langganan Hitchcock di banyak filmnya,
Robert Burks.
I Confess is really one of the best true-Hitchcock’s movie. This
film is totally recommended! Selanjutnya saya jadi sangat tertarik menonton
Torn Curtain yang ada Paul Newmannya. Katanya sih jelek, tapi kita lihat saja
nanti...
No comments:
Post a Comment