Sunday, 8 July 2012

I Confess (1953)


Judul: I Confess
Tahun-rilis: 1953
Produser: Alfred Hitchcock
Sutradara: Alfred Hitchcock
Sinematografer: Robert Burks
Penata-artistik: Ted Haworth, John Beckman
Pemain: Montgomery Clift, Anne Baxter, Karl Malden, Brian Aherne
Genre: Drama
Durasi: 95 menit

Demam Hitchcock kembali melanda saya! Barusan saya menonton film yang berjudul I Confess, dibintangi oleh orang yang menurut saya pribadi salah satu aktor paling karismatik pada masanya, Montgomery Clift. Menurut saya, film ini adalah salah satu film terbaik Alfred Hitchcock.

great casting by the production team, great acting by Montgomery Clift, plays the main character, father Logan

Bercerita tentang seorang pastur, father Logan, yang memegang rahasia kunci suatu pembunuhan, namun ia tidak bisa memberikan informasi tersebut pada polisi karena terikat ikrarnya sebagai seorang pastur untuk tidak membocorkan confession umatnya. Alih-alih dipanggil sebagai saksi, father Logan malahan dituduh sebagai pelaku karena kesaksian beberapa orang akan sosok berjubah pastur yang dipakai pelaku setelah ia melakukan pembunuhan.

Montgomery Clift, seorang method-actor, memerankan father Logan dengan menawan. Meskipun Hitchcock ,kalau tidak salah, mengeluhkan tentang cara bekerja method-actor yang kurang sesuai dengan cara kerjanya (yang kalau engga salah berkata “to treat an actor as a cattle”), penampilan father Logan di film ini sangat bagus. Tentu ini tidak lepas dari keputusan casting yang baik pula memutuskan seorang Montgomery Clift untuk memainkan sang pastur. Selain pemeran father Logan, saya juga suka dengan pemeran Keller, sang pelaku kejahatan sebenarnya dan istrinya yang terlihat manis, tua, dan tak berdaya.

Ceritanya juga solid. Di tengah cerita di katakan bahwa ternyata yang dibunuh oleh Keller adalah seorang pria yang berusaha mengancam Ruth (diperankan Anne Baxter), bernama Villette. Keller sendiri membunuh karena kasihan melihat istrinya yang terus mengalami tekanan ekonomi. Dua hal itu membuat perasaan dua sisi penonton kepada Keller, dimana di satu sisi kita merasakan kebencian karena Keller tidak mau mengaku sendiri bahwa ia adalah pembunuhnya dan malahan menyudutkan posisi father Logan sebagai sang pembunuh di mata polisi, di sisi lain kita diperlihatkan alasan sentimental tindakan Keller, dan karena yang ia bunuh adalah seorang yang rasa-rasanya memiliki karakter yang lebih busuk dari Keller sendiri, kita juga memiliki rasa simpati pada Keller. Dua hal ini juga yang membuat last-confession Keller di akhir cerita menutup segalanya dengan perasaan yang melegakan.

a recollection of two kids saying saw a silhouette of the murderer, thought to be a priest -- add a great suspense to the film

Dari segi visual, film sering kali memperlihatkan koreografi dan pengambilan gambar yang memperkuat kesan ‘menghindar’ antara Keller dan father Logan. Misalkan adegan ketika Keller menunggu father Logan di depan altar, namun father Logan berlalu begitu saja seolah mengacuhkan Keller. Bukannya mengacuhkan, namun father Logan sendiri merasakan dillema di posisinya. Sinematografi dieksekusi oleh partner langganan Hitchcock di banyak filmnya, Robert Burks.
unique shooting which repeatedly happening on the movie

I Confess is really one of the best true-Hitchcock’s movie. This film is totally recommended! Selanjutnya saya jadi sangat tertarik menonton Torn Curtain yang ada Paul Newmannya. Katanya sih jelek, tapi kita lihat saja nanti...

No comments:

Post a Comment