Judul: Holiday
Tahun-rilis: 1938
Produser: Everett Riskin
Sutradara: George Cukor
Penulis-skenario: Donald Ogden Stewart, Sidney Buchman,
Philip Barry
Pemain: Cary Grant, Katharine Hepburn
Genre: Romatic Comedy
Durasi: 95 menit
Meskipun ditulis bahwa genre film ini adalah komedi, film
ini tidak bisa menipu penonton akan kentalnya drama yang ada di dalamnya. It’s
really a serious matter, hanya saja kehadiran Katharine Hepburn dan Cary Grant,
yang memiliki chemistry komedi,
nuansa filmnya yang enteng, dan diselipkan adegan-adegan jenaka di sana-sini.
Bercerita tentang John Case, diperankan Cary Grant, yang
mencoba mendapatkan putri seorang kaya-raya bernama Julia Seton (diperankan
Doris Nolan). Antagonisnya adalah sang ayah, seorang ahli finansial yang,
seperti biasa, sangat perhitungan mengenai calon menantunya, menilai John Case
dari pekerjaannya, siapa orang-tuanya, berapa gajinya, prospek masa-depannya,
dll. Pada akhirnya John mendapatkan restu sang ayah, akan tetapi dalam
perjalanannya sebelum pernikahan, John menemukan bahwa ia dan Julia begitu
berbeda, dan ia malah menmukan persamaan dengan saudari perempuan Julia yang
lain, Linda Seton (diperankan Katharine
Hepburn) dan merekapun berpisah. Di akhir film, Linda dan John
dipersatukan.
Mengenai keluarga Seton (baca: Seiten), saya rasa nama itu
adalah plesetan dari Satan, atau syaitan, atau setan. Dugaan saya diperkuat juga
dengan beberapa hal. Pertama, dengan penampilan Linda dan Julia yang sering
memakai gaun hitam dan perhiasan berlian di sana-sini seperti seorang penyihir.
Alasan lain yang memperkuat adalah ketika John Case pertama kalinya memasuki
kediaman keluarga Suton, dia berteriak kaget, “Judas!”, lalu melanjutkan, “It
doesn’t mean anything, really!” Of course that last sentence make it more
suspicious that he really mean it when he say Judas, the guy who go against
Jesus. Lalu pada bagian akhir film, ketika Linda telah pergi kabur dari
keluarga Suton untuk mengejar John, Ned, saudara laki-laki Linda dan Julia
mengangkat tangan sambil berkata, “Cheers!” pada lukisan kakeknya. Saya
mengartikannya bahwa kakeknya itulah orang pertama yang masuk pada jaringan
Setan (Illuminati) dan berkonsekuensi loyalitas keturunannya pada kelompok
tersebut. Percaya ga percaya, terserah anda.
Lepas dari sisi gelap itu, ceritanya sangat menarik.
Performa pemainnya memukau—saya pribadi tertarik pada penampilan Katharine
Hepburn yang pada beberapa momen menangkap perhatian saya begitu kuat dengan
aktingnya. Tentu saja akting pemain yang lain pun luar-biasa; pemeran ayah
Julia Seton, Mr. dan Mrs. Potter, hingga sekedar butler keluarga Seton.
Mengenai scoring, saya jadi mulai bingung, scoring-scoring
musik klasik terdengar hampir sama di telinga saya. Bukannya jelek, bahkan
bagus, hanya saja kesannya begitu-begitu aja dari satu film dengan yang
lainnya. Saya tidak melihat keunikan scoring film ini.
Biar penutupnya bagus, saya bilang aja kalau filmnya bagus!
No comments:
Post a Comment