Sunday, 11 March 2012

From Here to Eternity - another pearl from Fred Zinnemann


Sebuah film yang mengesankan dari Fred Zinnemann, From Here to Eternity bercerita mengenai Robert E. Lee Prewitt (Montgomery Clift) yang dikirim ke markas tentara Pearl Harbour ketika hari mendekati bombardir Jepang pada tahun 1941. 

Montgomery Clift plays Robert E. Lee Prewitt
Bagi saya, casting film ini adalah salah satu faktor utama yang mensukseskan film ini. Montgomery Clift memerankan tokoh utama dalam film ini; Prewitt, seorang prajurit berperawakan biasa, namun memiliki mental baja. Burt Lancaster memainkan peran Sersan Milton Warden. Badannya besar, tegap, dan terlihat kuat. Ia adalah atasan Prewitt. Awalnya, ia menindas Prewitt. Namun pada akhirnya Prewitt dan Warden menjadi teman-baik. Peran Donna Reed, sebagai seorang wanita penghibur di sebuah klub bernama Alma Burke, mampu mengambil perhatian penonton manapun sejak pertama kali ia muncul di layar. Dia sungguh menawan. Deborah Kerr memerankan Karen Holmes, istri atasan Sersan Warden yang kesepian. Ia menjalin asmara dengan Sersan Warden. Aura sensualnya menarik saya untuk selalu memperhatikan wajahnya ketika ia muncul di layar (terutama adegan ketika dia berenang di pantai dengan Warden).

Donna Reed took Clift attention since the first time he saw her
Selain casting, akting dari mereka pun mengesankan, sangat mengesankan. Bagi saya pribadi, akting Deborah Kerr adalah yang paling menonjol. Namun yang lainnya pun menunjukkan kualitas akting yang tinggi. Oh iya, saya lupa menyebutkan satu lagi aktor utama yang juga bermain sangat baik pada film ini – Frank Sinatra. Frank Sinatra memerankan peran pembantu; Angelo Maggio, teman dekat Prewitt yang bertubuh kecil dan kurus, namun energik.

Karen went the other way of Pearl Harbour
Screenplay film ini juga sangat baik dan berkesan bagi saya. Secara khusus, saya tertarik dengan cara pembuat film menyampaikan informasi-informasinya. Misalkan pada adegan perpisahan Warden dan Karen sehari sebelum pengeboman Pearl Harbour. Mereka berdua berjalan ke arah sebuah penunjuk jalan – ke arah kiri tertulis “Pearl Harbour 8 miles”dan Karen berjalan berlawanan dengan arah tersebut, mengimplikasikan bahwa Karen akan aman dari pengeboman esok paginya, dan suspens bahwa Warden akan menghadapi ‘neraka’. Atau dalam kesempatan lain, Prewitt yang sedang didetensi duduk di sebuah kursi dekat jendela kaca. Di balik kaca, Maggio mengintip sambil berkata “Sorry Prewitt, I can’t help you from here” dengan pencahayaan yang sangat terang pada sisi Maggio seolah Maggio berbisik dari dunia-lain.

Film ini juga memiliki aspek surprise yang sangat baik. Yang paling menarik tentunya adalah perubahan perlakuan Warden kepada Prewitt. Pada awal cerita, Warden berperan sebagai atasan Prewitt yang jahat. Ia menindas Prewitt semena-mena karena alasan yang tidak bisa dibenarkan. Namun suatu waktu, Prewitt memainkan keahlian bugle-nya. Warden untuk pertama kali terlihat tersenyum karena terkesan akan permainan Prewitt. Setelah itu, Maggio terlibat pertengkaran berbahaya dengan seorang atasan tentara lain yang berbadan sangat besar dan mengancam, di saat Maggio adalah salah satu kadet berbadan paling kecil. Atasan itu sudah siap dengan pisaunya, ketika Warden berdiri untuk menyelamatkan Maggio. Ketika Warden keluar bar Prewitt berkata, “He’s a good man.” Semenjak itu, hubungan mereka berubah total.

Warden tried to protect Maggio from 'Fatso'

Turning point of Warden-Prewitt relationship


Character development juga menjadi unsur yang menarik untuk disimak dalam film ini. Tiap karakter memiliki perkembangan karakter yang matang. Prewitt yang dulunya menolak untuk kembali bertinju (dia mantan petinju), melanggar aturannya sendiri ketika ia kehilangan kesabarannya ketika seorang atasannya, salah satu yang mencoba untuk memaksanya kembali bertinju, memanas-manasi dirinya. Semenjak itu, karakter Prewitt yang dulunya ‘putih’, menjadi semakin ‘gelap’ dan membawa dirinya sendiri pada kehancuran.

Alma memiliki hubungan yang semakin dalam dengan salah satu ‘mantan’ pelanggannya, Prewitt. Alma akhirnya menyatakan keengganannya untuk menikahi seorang prajurit demi menggapai impiannya, yakni hidup yang ia katakan sebagai ‘proper’. Prewitt sakit hati. Sesaat setelah pengeboman Pearl Harbour, Prewitt memaksakan diri untuk kembali ke kelompoknya. Alma mencoba menghentikannya karena Prewitt sedang terluka dan ia adalah buronan tentara setelah membunuh seorang tentara lainnya. Ia bahkan menjual janji untuk menikahi Prewitt – namun terlambat.

Warden tried to flirt Karen
Karen Holmes memiliki hubungan gelap dengan salah satu bawahan suaminya, Sersan Warden. Pada awalnya keduanya hanya sekedar bermain mata; Warden jelas menunjukkan ketertarikannya, sementara Karen memasang wajah dingin. Hubungan berlanjut ketika Warden mengunjungi rumah Karena dengan alasan untuk bertemu suaminya yang tak ada di rumah. Kerapuhan Karen terlihat dalam fase ini dan seterusnya, dan hubungan asmara pun resmi terjalin. Namun pada akhirnya, mereka berpisah karena Warden ia anggap tidak bisa memenuhi kebutuhan batinnya.

Judul: From Here to Eternity
Tahun-rilis: 1953
Produser: Buddy Adler
Sutradara: Fred Zinnemann
Penulis-skenario: James Jones (novel), Daniel Taradash
Pemain: Montgomery Clift, Burt Lancaster, Frank Capra, Donna Reed, Deborah Kerr
Sinematografer: Burnett Guffey
Genre: Drama
Durasi: 118 menit

No comments:

Post a Comment