Monday, 13 August 2012

The Sea Hawk (1940)


Judul: The Sea Hawk
Tahun-rilis: 1940
Produser: Henry Blanke, Hal B. Wallis
Sutradara: Michael Curtiz
Sinematografer: Sol Polito
Pemain: Erroll Flynn, Brenda Marshall,
Genre: Fantasy Adventure
Durasi: 127 menit

Saya masih mencoba untuk mengingat film ini, film yang saya tonton 2, 3 hari lalu, namun baru sekarang sempat saya tulis reviewnya. Yang saya ingat pasti, filmnya sangat menghibur, ceritanya bagus. Lalu saya juga ingat mengenai sifat karakternya yang, meskipun protagonis, sifat kebajikannya meragukan / bukan orang baik-baik...

The Sea Hawk bercerita tentang petualangan sekolompok pelaut Inggris dipimpin Erroll Flynn sebagai Kapten Thorpe, dan konfliknya dengan armada-laut Spanyol. Film juga dibumbui unsur romantis dengan kisah-cinta Kapten Thorpe dengan anak pejabat Spanyol yang, katanya, membenci kejahatan.

Erroll Flynn played Captain Thorpe
Ceritanya benar-benar bagus. Diceritakan kehebatan Kapten Thorpe, dari masa jayanya, hingga ia dan awaknya harus menyerah dan menjadi budak-kapal Spanyol, dan akhirnya ia kembali menguasai keadaan, mengalahkan armada Spanyol, dan dipersatukan dengan cintanya.

Selain ceritanya yang bagus, eksekusinya pun luar-biasa. Artistiknya keren. Kapal-kapalnya kayaknya dibuat beneran, model-model kapal dagang Eropa yang biasa terlihat dibuku Sejarah. Koreografi perangnya pun apik. Misalkan adegan ketika kapal Kapten Thorpe mencoba menyelamatkan seluruh penghuni kapal Spanyol yang jebol dan mulai tenggelam.

The battle early on the film between Thorpe's and Spanish ship

The scene is so amazing. So much resemblance to Pirates of Caribbean battle scene

Namun sifat karakternya sangat-sangat meragukan sebagai seorang hero, panutan. Pada awal film ketika perang dimulai antara Kapten Thorpe dan armada Spanyol, Kapten Thorpe dan awak-awaknya banyak meneriakkan teriakkan perang yang dingin dan ganas. Seolah mereka menikmati pembantaian yang akan terjadi, yang akan mereka lakukan. Seolah perang adalah permainan anak-anak.

Bukan hanya karakter prianya yang 'bringasan'. Donna Maria, karakter wanita yang dicintai oleh Thorpe juga memiliki watak yang meragukan. Pada salah satu percakapannya dengan Thorpe, ketika ia masih ‘jaim’, ia bilang bahwa ia membenci perompak (Kapten Thorpe), karena mereka mencuri. Lalu Thorpe menanyakan tentang sebuah perhiasan suku Aztec yang ada di kotak perhiasan milik Maria, yang tentunya adalah hasil curian bangsa Spanyol pada suku tersebut. Donna Maria pergi meninggalkan Thorpe dengan kesal......Yang jadi pertanyaan, kenapa dia kesal? Kalau dia memang membenci pencuri, buang saja perhiasan tersebut. Namun bukan itu yang ia lakukan. Karena itu bisa disimpulkan bahwa Maria kesal karena baru saja menyadari bahwa dirinya adalah kaum munafik. Ketika Maria kembali ke kamarnya dan menemukan kotak perhiasan yang sebelumnya disita telah kembali ke lemarinya, ia senang (dan perhiasan Aztec tersebut tidak pernah disebut-sebut kembali. Saya sendiri berasumsi perhiasan tersebut tetap disimpan olehnya).

Donna Maria's expression when she found that Thorpe has returned her jewelry-box

Tapi, tentu saja sifat-sifat itu tidak banyak disorot oleh film sehingga persepsi kita akan tokoh tetap baik dan kita tetap mendukung segala gerak-gerik yang mereka lakukan.

Kesimpulannya filmnya bagus, hanya saja harus disadari kalau tokoh utamanya jauh dari tokoh-panutan yang ideal.

No comments:

Post a Comment