Judul: Advise & Consent
Tahun-rilis: 1962
Produser: Otto Preminger
Sutradara: Otto Preminger
Penulis-skenario: Allen Drury, Wendell Mayes
Sinematografer: Sam Leavitt
Pemain: Henry Fonda, Charles Laughton, Don Murray, Walter
Pidgeon, Gene Tierney, Franchot Tone, Lew Ayres
Genre: Political-drama
Durasi: 139 menit
Mood: Like hell.
Sebelum menonton film ini, saya sudah membuat preasumsi
bahwa filmnya bakalan kurang menarik bagi saya. Mungkin karena tema politik
yang melibatkan banyak tokoh di filmnya, memberi kesan filmnya ribet, bakal
agak sulit diikuti. Tapi nyatanya enggak. Mungkin sebenarnya ceritanya memang
termasuk tidak mudah diikuti, tapi sanggup menarik perhatian begitu kuat
menyingkirkan rasa bosan yang biasa mengganggu.
Bercerita tentang pencalonan Robert Leffingwell (plesetan Living Well ), diperankan
Henry Fonda oleh presiden Amerika. Namun pengajuan ini tidak langsung diterima
oleh senat. Di tahap inilah drama terjadi, dimana ada kubu pro dan oposisi
ajuan presiden. Konflik bahkan hingga memakan korban, seorang senator bernama
Brig Anderson, yang merasa terbebani dengan conviction(prinsip)nya dia, sehingga
akhirnya ia bunuh diri. Pada akhirnya, semua konflik itu berakhir seolah
semuanya terjadi adalah kesia-siaan, everybody suffer for nothing, die for
nothing.
Henry Fonda ditulis sebagai main-star sepertinya hanya
sebagai nilai jual saja. Ia hanya muncul dalam beberapa scene saja. Namu patut
diakui bahwa performanya dalam adegan-adegan itu emang kelas-top—misalnya
adegan ketika ia berdebat dengan rekan senator lain di depan sebuah komite yang
dibentuk untuk menguji kualitas Robert Leffingwell.
Dalam bagian lain, film terasa lebih fokus pada karakter
Brig Anderson, ketika ia menghadapi dilema mempertahankan keyakinannya, diterpa
badai oleh seseorang yang mengancam membeberkan masa-lalunya sebagai seorang
homosexual.
Dibagian lain, saya merasa cerita berfokus pada ketua partai
mayoritas, Bob Munson (diperankan Walter Pidgeon). Sesaat film fokus pada seorang
bernama-samaran James Morton, dan masa-lalunya dengan Robert Leffingwell yang
sempat bergabung dengan sebuah kelompok komunis.
Meskipun begitu, ajaibnya cerita tidak terasa mencar-mencar.
Kita masih bisa mengikuti ceritanya dan menikmatinya. Mungkin karena karakter
utamanya sebenarnya adalah keadaan, yaitu balance antara oposisi dan pro,
hiburan yang mungkin sama dirasakan ketika seseorang menyaksikan penghitungan
voting. Mungkin juga memang karakternya Henry Fonda, meskipun hanya tampil
sesaat saja, namun karismanya cukup untuk menimbulkan simpati pada
karakternya—mungkin.
Filmnnya saya rasa suprisingly good, karena dugaan yang saya
buat sebelum menonton, ditumpas habis 12 – 15 menit mengikuti alur ceritanya.
Very good movie!
No comments:
Post a Comment